Menerapkan Pola Hidup Minimalis

Menerapkan Pola Hidup Minimalis

Menerapkan Pola Hidup Minimalis

Menerapkan Pola Hidup Minimalis


Dalam menjalani hidup, merupakan suatu kebanggaan apabila kita berhasil mengumpulkan barang-barang yang menjadi hobi kita untuk menjadi koleksi pribadi, seperti lukisan, barang-barang etnis, atau bahkan tas-tas bermerek yang edisi terbatas. Berbagai cara akan kita lakukan untuk memperolehnya, dari memburu langsung dari produsennya atau dari kolektor yang terlebih dahulu memiliki barang tersbut. Bahkan kita tidak tanggung-tanggung untuk merogoh kocek dalam-dalam agar dapat memiliki barang yang kita inginkan.

Terkadang kita juga sering membelanjakan uang kita untuk barang yang mungkin tidak kita butuhkan. Namun biasanya karena harganya murah, tanpa pikir panjang kita langsung membelinya. Tanpa kita sadari hal tersebut bisa salah satu penyebab besarnya pengeluaran kita dan juga menghabiskan ruang di rumah kita untuk menyimpan barang-barang yang belum tentu kita perlukan. Bahkan, kita sering membeli sesuatu karena ajakan teman, tuntutan sosial atau mengikuti tren yang sedang terjadi.

Nah, hal tersebut sama dengan ketika kita membeli produk atau layanan keuangan, seperti tabungan, berinvestasi atau saat membeli produk asuransi. Saat ini, masih banyak masyarakat yang membeli produk atau layanan keuangan tanpa berpikir panjang dan hanya ikut-ikutan tren di kalangannya. Biasanya kita tertarik untuk membeli produk atau layanan keuangan tidak hanya mendapatkan penawaran dari tenaga pemasar tetapi juga dari seorang teman, saudara atau bahkan keluarga terdekat. Dengan penawaran menarik yang menggiurkan, seringkali kita membeli produk dan layanan keuangan tanpa pikir panjang. Padahal produk atau layanan keuangan merupakan hal yang harus dibeli dengan pertimbangan yang cukup matang. Kalau kita hanya sembarangan membeli dan menggunakan tanpa mengetahui kebutuhan dan manfaatnya dengan baik, bisa jadi malah berakibat fatal hingga bermasalah dan menjadi sengketa dengan lembaga keuangannya. Pola hidup minimalis juga perlu diterapkan, tidak hanya untuk barang jadi tetapi juga produk atau layanan keuangan.

Menerapkan gaya hidup minimalis secara sendirinya akan mempengaruhi kesehatan finansial kita. Berikut adalah beberapa cara agar kita dapat menerapkan hidup minimalis secara finansial termasuk dalam menggunakan produk dan layanan keuangan :

1.   Membedakan mana kebutuhan dan keinginan.

Seringkali kita membeli barang tanpa pertimbangan matang dan tidak membedakan apakah hal tersebut dilakukan keinginan atau kebutuhan. Apalagi dorongan itu muncul ketika kita tidak memiliki uang tunai yang cukup sehingga kita berhutang menggunakan kartu kredit agar barang tersebut menjadi milik kita. Padahal tanpa pertimbangan yang matang, mencicil barang konsumtif dengan bunga yang dikenakan bisa jadi nanti memberatkan keuangan kita, lho! Alangkah baiknya apabila uang yang kita membeli sesuatu menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan kita.

Sama halnya dengan saat kita membeli produk keuangan. Ketika membeli produk atau layanan keuangan, kadang kita membeli produk keuangan yang tidak kita butuhkan atau tanpa pertimbangan matang. Misalnya, apply kartu kredit di beberapa bank karena tergiur atas ajakan teman-teman atau karena mendapatkan hadiah promosi dan cashback langsung. Contoh lainnya seperti, ikut kepesertaan asuransi dari tiga produk asuransi yang berbeda dikarenakan mendapatkan penawaran yang menarik dari agen penjual asuransi tanpa pikir panjang. Alhasil, manfaat yang didapatkan justru kurang maksimal di samping sebenarnya masih terdapat kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti menyiapkan dana pensiun atau berinvestasi.

Mengingat kita baru memasuki tahun 2021 dan pandemic masih terjadi, sebaiknya kita mulai berpikir untuk memenuhi kebutuhan utama secara finansial daripada menghabiskan uang untuk hal yang tidak kita butuhkan dan sebatas mengikuti tren.

2.   Mengurangi yang tidak dibutuhkan agar mendapatkan ketenangan hati

Dalam menerapkan gaya hidup minimalis, kita harus dapat memilih mana yang sudah tidak dibutuhkan dan mana yang harus disimpan dikarenakan kebutuhan. Marie Kondo yang merupakan influencer gaya hidup minimalis melalui buku pertamanya di tahun 2011 yang berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up menyampaikan bahwa kita harus membuang yang tidak kita butuhkan dan menyimpan barang yang membuat kita bahagia.

Nah, tips dari Marie Kondo ini bisa kita terapkan juga ke produk atau layanan keuangan yang kita miliki, lho! Bagi teman-teman yang punya banyak rekening di bank, beberapa kartu kredit dari bank yang berbeda, atau ikut kepesertaan asuransi dari beberapa perusahaan asuransi, coba ditanyakan lagi ke diri sendiri. Apakah kita butuh semua hal tersebut? Apakah dengan memiliki banyak produk keuangan seperti itu akan memberikan manfaat yang maksimal? Atau justru akan memicu masalah lainnya, seperti timbul besarnya nominal biaya admin yang dikenakan atas kepemilikan sejumlah produk tersebut?

3.   Susun Budget Bulanan

Semakin sering kita membeli secara impulsif membeli barang yang diiming-imingi diskon tanpa kita pertimbangkan manfaatnya, kita akan semakin memupuk sifat konsumerisme. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk kita menerapkan pola hidup minimalis agar sifat konsumerisme ini tidak semakin lekat dengan hidup kita. Untuk menghindari hal tersebut maka perlu kita menyusun budget pengeluaran bulanan dengan memprioritaskan kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan formula 50-30-20. Sebesar 50 % dari pendapatan bulanan untuk kewajiban dan kebutuhan bulanan, seperti sewa rumah, tagihan listrik, air, kebersihan, dan lain-lain, kemudian 30% dari pendapatan bulanan dapat digunakan untuk cicilan apabila ada atau dialokasikan untuk dialokasikan ke produk keuangan yang dimiliki, seperti tabungan, deposito, pembayaran premi asuransi, dan investasi lainnya. Sedangkan 20% dari pendapatan bulanan dapat digunakan untuk menyalurkan hobi, seperti makan di restoran, berlibur dan lain sebagainya. Lambat laun formula tersebut bisa disesuaikan sendiri dan alangkah lebih baiknya untuk kemudian bisa meningkatkan persentase alokasi dana di produk keuangan atau memperkecil persentase hutang yang menjadi kewajiban bulanan.

Pergunakan uang yang kita miliki dengan meminimalisir pengeluaran yang tidak penting atau dengan membeli produk-produk keuangan yang kita butuhkan agar menunjang kehidupan kita di masa depan. Prioritaskan hal-hal yang sesuai kebutuhan, hidup sesuai kemampuan, dan mempersiapkan kehidupan masa mendatang yang bahagia. Disiplin merupakan kunci utama agar kita dapat menerapkan pola hidup minimalis yang menyenangkan. Jangan lupa juga untuk menabung, berasuransi dan berinvestasi di perusahaan yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan! (FF)